Sekolah Ramah Anak atau Sekolah Inklusi memang menjadi salah satu ciri khas SMP Islam Diponegoro. Sejak beberapa tahun yang lalu, SMP Islam Diponegoro mulai menerima Anak Berkebutuhan Khusus untuk belajar bersama di sekolah. Pagi ini, kami menemui orang tua murid salah seorang siswa berkebutuhan khusus yang baru saja lulus dari SMP Islam Diponegoro. Nama Beliau adalah Ibu Harti, orang tua dari ananda Riski Mahendra Abdulrahman. Kemudian beliau bercerita panjang lebar tentang Riski selama 3 tahun bersekolah di SMP Islam Diponegoro. Berangkat dari SD Umum dan sempat didampingi Ibu Harti beberapa tahun di SD, pada awalnya Ibu Harti khawatir dan was-was saat Riski masuk ke sekolah baru karena Riski belum terbiasa dengan lingkungannya. Namun dengan kesabaran yang luar biasa, Ibu Harti menasehati Riski bahwa ananda tidak perlu takut, dan marah apabila ada teman-teman yang bercanda dengannya. Diakui Ibu Harti bahwa anak berkebutuhan khusus seperti Riski memiliki perasaan yang lebih sensitif dibandingkan anak lainnya.
“Alhamdulillah, dari kelas 7 sampai kelas 9 di SMP Islam Diponegoro dari Kepala Sekolah, wali kelas, guru, dan teman-temannya dapat menerima kekurangan Riski. Jadi semisal Riski mendapatkan tugas untuk bekerja kelompok, pasti diajak oleh teman-temannya, karena mereka itu faham apabila Riski tidak diajak, ya dia cuma diam.” ujar Ibu Harti. Tidak dapat dipungkiri, walaupun mendapat perlakuan dan pelajaran yang sama dengan teman-temannya, Riski mendapatkan perhatian yang lebih dari seluruh pendidik di sekolah. Terutama dari Guru Bimbingan Konseling dan Wali Kelas. “Kemudahan yang lain misalnya, Riski punya tugas apa nanti diingatkan oleh guru dan wali kelas baik tugas kelompok maupun tugas individual” lanjut Beliau.
SMP Islam Diponegoro memiliki fasilitas konsultasi psikologi anak dengan Psikolog maupun Guru BK. Hal ini dimanfaatkan betul oleh Ibu Harti dan guru pengajar untuk mengetahui perkembangan Riski. Rasa nyaman yang dirasakan oleh Riski dan Ibu Harti menjadi sebuah manfaat dengan adanya fasilitas psikologi anak ini. “Riski menjadi nyaman dan senang di sekolah. Kalau anak senang kan belajarnya tidak terganggu” papar Ibu Harti. Prestasi Riski di sekolah memang tergolong cemerlang. Ini dibuktikan dengan keikutsertaan Riski dalam olimpiade matematika, bukan hanya sekali, tetapi hingga 4x. Prestasi ini tak lepas dari bimbingan guru matematika sekaligus Wali Kelas Riski yaitu Pak Yudi. Dengan telaten Pak Yudi mengajarkan trik-trik matematika kepada anak-anak. Tentu saja hal ini membuat Ibu Harti sebagai orang tua Riski berterimakasih karena dengan demikian Riski dapat mendapatkan pengalaman berkompetisi dan menambah rasa percaya diri.
“Alhamdulillah dari Yayasan, guru, Tim SMP Islam Diponegoro, menerima kekurangan anak kami. Saya bersyukur anak kami dapat dibantu dan dibimbing selama 3 tahun ini. Karena di daerah kami tinggal itu tidak ada sekolah yang mencoba untuk menerima. Dan kemudian Alhamdulillah, SMP Islam Diponegoro mau membantu mendidik anak kami. Mudah-mudahan SMP Islam Diponegoro dapat menerima anak-anak lain seperti Riski dan bisa membantu kami, orang tua. Karena jadi anak itu sebenarnya bukan pilihan, tapi kalau jadi orang tua itu pilihan. Jadi apapun keadaan anak harus diperjuangkan”. terang Ibu Harti
Sedangkan Riski mengatakan, banyak sekali pengalaman yang didapat selama menjadi bagian dari SMP Islam Diponegoro, dan yang paling berkesan adalah pada saat OUTBOUND saat ia kelas 7. Walaupun sudah terlewat 2 tahun, namun riski tetap dengan antusias menceritakan bagaimana asiknya outbound bersama teman-teman. “Asyik, seru. Basah Semua” sahut remaja yang bercita-cita menjadi guru ini sambil tertawa. Rizki memang anak yang percaya diri dan riang. Selalu saja ada senyum dan tawa di wajahnya. Dia juga tidak canggung apabila diminta maju dan mulai unjuk kebolehan menebak nama hari dari clue tanggal lahir yang disebutkan oleh teman ataupun tamu sekolah.
Wali kelas Riski, Bapak Yudi di dalam kelas Riski termasuk anak yang cerdas, dan dapat mengikuti pelajaran dengan cepat, khususnya matematika. “Tetaplah menjadi anak yang Sholeh, berguna bagi orang tua, Negara dan bangsa. Dan ingat beribadah, dan taat kepada ajaran Allah. Semoga disekolah yang baru besok, Riski tetap menjadi anak yang di SMP Islam Diponegoro” Pesan Pak Yudi kepada Riski.
Ditemui sesaat sebelum rapat, Kepala SMP Islam Diponegoro, Bapak Namara Dirgantara menjelaskan bahwa SMP Islam Diponegoro memberikan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus dengan hati. “Kiat-kiat SMP Islam Diponegoro menerima anak-anak berkebutuhan khusus itu adalah dengan hati. Jadi kuncinya adalah kita dengan hati dulu kemudian menyamakan persepsi kepada keluarga besar guru SMP Islam Diponegoro bahwa makhluk Allah itu tidak ada yang gagal. Dari situ kita Insya Allah bisa memberikan pembelajaran dan melakukan pendekatan dengan anak berkebutuhan khusus dengan baik. Itu kuncinya” terang beliau.
SMP Islam Diponegoro memiliki program-program menarik sebagai usaha peningkatan kualitas pelayanan pendidikan bagi peserta didiknya. Dilengkapi dengan fasilitas penunjang KBM yang lengkap dan tenaga pendidik yang amanah dan berkualitas menjadikan SMP Islam Diponegoro salah satu sekolah islam terbaik di kota Surakarta.
Riski Mahendra Abdulrahman, Kami bangga pernah memilikimu dan menjadi bagian dari hidupmu nak! Teruslah berjuang dan raih cita-cita mu!
(Humas)