Saat ini sering kita temui di media perilaku menyimpang di dunia pendidikan yaitu bullying. Efek yang ditimbulkan dari peristiwa bullying tergolong signifikan dari mulai deprsei, mider, menjadi penyindir, merosotnya prestasi akademik, merasa terisolasi, dan yang paling parah adalah terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri. Naudzubillah..
Untuk membentengi peserta didik dari bullying (baik yang melakukan maupun menjadi korban), SMP Islam Diponegoro bekerja sama dengan Polsek Pasar Kliwon mengadakan penyuluhan Say No To Bullying pada hari Sabtu, 29 Juli yang lalu. Tepat pukul 08.00, Siswa siswi sudah bersiap di Aula Man Jadda wajadda untuk bersama-sama mendengarkan dan penyuluhan yang diberikan oleh perwakilan dari Polsek Pasar Kliwon.
Beliau adalah Iptu Edi Purwanto, Kanit Intel dari Polsek Pasar Kliwon. Di awal penjelasannya, Bp. Edi menekankan bahwa ada 2 pondasi yang harus siswa siswi miliki untuk mencegah dan melindungi diri dari bullying, yaitu Iman dan Taqwa kepada Allah SWT dan juga menjadikan Al Quran dan Hadist sebagai pegangan berbangsa dan bernegara. Banyak materi yang disampaikan oleh Bp. Edi antara lain contoh tindakan yang termasuk kategori bullying, dampak bullying bagi korban, karakter pada anak yang biasanya menjadi bahan untuk dibully oleh orang lain, dan masih banyak pengetahuan-pengetahuan lain seputar bullying.
Dipenghujung kegiatan, Bp. Namara Dirgantara, Kepala SMP Islam Diponegoro menitipkan pesan untuk siswa siswi untuk menjauhi perkelahian baik di sekolah maupun di luar sekolah. “Jangan ada perkelahian di SMP Islam Diponegoro atau dimanapun. Di SMP Islam Diponegoro itu yang ada hanyalah prestasi dan akhlak yang baik.” Pesan beliau.
SMP Islam Diponegoro memiliki program-program menarik sebagai usaha peningkatan kualitas pelayanan pendidikan bagi peserta didiknya. Dilengkapi dengan fasilitas penunjang KBM yang lengkap dan tenaga pendidik yang amanah dan berkualitas menjadikan SMP Islam Diponegoro salah satu sekolah islam terbaik di kota Surakarta.
(Humas)