Pembelajaran Matematika Kelas IX dengan metode Creativ Problem Solving

YPID guru kreatif, SMP Pembelajaran Matematika Kelas IX dengan metode Creativ Problem Solving
0 Comments

 

Materi : Pemantapan materi UN (pengelompokan soal-soal UN kategori mudah, sedang, sulit)

 

Tujuan :

  1. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian

menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.

  1. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik

bagi siswa.

  1. Potensi intelektual siswa meningkat.
  2. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses

melakukan penemuan.

 

Karakter yang dikembangkan : Nilai-nilai ke tim, Tanggungjawab, Keberanian berpendapat, semangat, pantang menyerah

 

Model pembelajaran CPS adalah suatu model pembelajaran

yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah,

yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Problem solving dapat

diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan

kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat

3 rangkaian dari problem solving:

  1. Problem solving merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya

dalam implementasi problem solving ada sejumlah kegiatan yang harus

dilakukan siswa. problem solving tidak mengharapkan siswa hanya

sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,

akan tetapi melalui problem solving siswa aktif berpikir, berkomunikasi,

mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.

  1. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.

Problem solving menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses

pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses

pembelajaran.

  1. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan

berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah

adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini

dilakukan secara secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya

berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu; sedangkan

empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan

fakta yang jelas.

 

Alat dan bahan : Lesson Plan, Lembar Kerja Siswa Kertas karton, Spidol, Penggaris, jam dinding

 

Langkah-langkah dengan menggunakan Pembelajaran Creativ Problem Solving :

  1. Klarifikasi Masalah.

Klarifikasi masalah meliputi guru memberikan penjelasan pada siswa tentang

masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang

penyelesaian seperti apa yang diharapkan.

  1. Pengungkapan Pendapat.

Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang

berbagai macam strategi penyelesaian masalah.

  1. Evaluasi dan Pemilihan.

Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan

pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang cocok untuk

menyelesaikan masalah.

  1. Implementasi.

Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk

menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan

penyelesaian dari masalah tersebut dengan penggunaan alat peraga yang diberi nama Falnn Rolling

 

Terimakasih?

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

 

Related Posts

Ratusan Anak TK Se-Solo Antusias Ikuti Manasik Haji di SD Islam Diponegoro, 29 Okt – 9 Nov 2024
Surakarta- Manasik Haji di SD Islam Diponegoro merupakan program rutin Yayasan untuk membangun semangat Ukhuwah
ALUMNI KEMBALI ! IKADIS gelar Seminar Bullying di SD Islam Diponegoro Surakarta
Alumni Kembali, IKADIS gelar Seminar Bullying di SD Islam Diponegoro Surakarta Surakarta- Ikatan Alumni Diponegoro
Lowongan Pekerjaan ! Jasa Psikologi YPID
  Assalamu’alaikum Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro mebuka kesempatan sebagai Jasa Psikologi. Dengan persyaratan : 🔶