“Spidolnya 2, Penghapusnya 3, sama rautan pensilnya 2 yaa.. jadi totalnya berapa??” ucap salah satu pembeli di dalam kelas X IPS SMA Islam Diponegoro. “Totalnya 7500 rupiah” timpal penjaga toko yang juga berada di dalam kelas. Loh?? Kelas X IPS berubah jadi toko alat tulis?? Iya iya engga engga sihh…
Ceritanya, hari selasa, 29 Agustus kemarin, siswi-siswi kelas X IPS berperan sebagai penjaga toko dan pembeli yang melakukan praktek jual beli agar lebih mudah memahami pembelajaran matematika pokok pembahasan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV).
Dalam pembelajaran ini, setiap siswa diminta membawa 3 benda yang berbeda. Setelah dibentuk kelompok, setiap siswa diminta berbagi peran sebagai penjaga toko yang harus menghitung jumlah ragam barang yang dibeli siswi, dan siswi lainnya membeli barang-barang dari kelompok lain. Hasilnya luar biasa. Terjadi kerja sama yang sangat baik dalam pembelajaran tersebut. Siswi sangat antusias dan hasilnya siswi yang membeli barang-barang tadi diminta untuk menemukan harga setiap barang dengan persamaan linier 3 variabel yang memiliki bentuk umum ax + by + cz = d.
Setelah hasilnya ditemukan, siswa diminta presentasi di depan kelas untuk menyebutkan harga satuan barang yang telah dibeli. Meski ragam barang yang dibeli banyak dan beragam, siswi bisa menemukan harga satuan barang persis yang ditentukan oleh penjual toko. Bapak Muh Wahyu Purnama Putra selaku guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X IPS merasa lega anak-anak dapat belajar dengan baik lewat metode ini.
“Pembelajaran ini juga sangat kami apresiasi. Karena matematika yang dianggap menyeramkan menurut beberapa orang, menjadi lebih mudah dan menarik bagi siswi dengan model belajar yang seperti ini.” demikian papar Kepala Sekolah SMA Islam Diponegoro, Bp. Ahmadi, S.Pd
SMA Islam Diponegoro merupakan satu-satunya sekolah khusus putri di Kota Surakarta. Dengan sarana dan prasarana yang lengkap, tenaga pendidik yang berkualitas, dan segudang prestasi, SMA Islam Diponegoro siap menjadi Sekolah Terbaik di tingkat sekolah menengah atas.
(Bp. Ahmadi & Humas)